Tentukan Tujuan Email Follow-up:
- Apakah Anda ingin meningkatkan penjualan, menghasilkan prospek baru, atau membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan?
Personalisasikan Email:
- Sertakan nama penerima, perusahaan mereka, dan referensi spesifik terhadap interaksi sebelumnya.
Tambahkan Nilai Tambahan:
- Bagikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi penerima, seperti artikel, video, atau studi kasus.
Gunakan Panggilan Tindakan yang Spesifik:
- Setelah Anda memberi nilai, arahkan penerima untuk mengambil tindakan tertentu, seperti menjadwalkan pertemuan, mengunjungi situs web Anda, atau mendaftar ke milis Anda.
Jaga Kesederhanaan:
- Email follow-up harus singkat dan mudah dibaca. Gunakan kalimat pendek, paragraf singkat, dan poin-poin untuk menyampaikan poin Anda dengan jelas.
Perhatikan Waktu Pengiriman:
- Kirim email follow-up pada waktu yang tepat, seperti pagi hari atau sore hari, ketika penerima kemungkinan besar sedang online.
Tindak Lanjuti Secara Berkelanjutan:
- Jangan hanya mengirim satu email follow-up. Kirim beberapa email selama beberapa minggu atau bulan untuk tetap berhubungan dengan penerima dan mengingatkan mereka tentang produk atau layanan Anda.
Uji Coba dan Ubah:
- Uji coba berbagai jenis email follow-up untuk melihat mana yang paling berhasil. Perhatikan tingkat terbuka, rasio klik-tayang, dan tingkat konversi untuk mengukur efektivitas email Anda.
Pantau Hasil:
- Lacak hasil email follow-up Anda dan ukur berapa banyak prospek baru yang dihasilkan, penjualan yang ditutup, atau hubungan pelanggan yang dibangun.